Tips Dalam Membuat Novel Fiksi (2)
Tahapan Dalam Membuat Novel
Ada banyak cara untuk memulai suatu penulisan, ada penulis yang sistematis memulainya dari depan dan berakhir dengan epilog. Ada juga penulis menulis bab-bab cerita secara random (acak), setelah bab-bab tersebut jadi baru disatukan dengan plot yang disesuaikan.Namun sebelumnya kenali dulu tahapan dalam membuat novel fiksi yang baik, agar proses penulisan berjalan terstruktur dan menyenangkan.1. Buat kerangka cerita dari genre yang anda pilih
2. Buatlah prolog yang menarik dan membuat penasaran pembaca
3. Buat alur utama dalam cerita anda (contoh: perjalanan menemukan cinta sejati, perjuangan hidup,dll)
4. Buatlah karakter tokoh yang relevan dengan alur cerita anda
5. Buat suatu klimaks dalam cerita anda, dan tentukan dibagian mana klimaks itu terjadi (biasanya dibagian akhir atau dibagian tengah cerita)
6. Tentukan jenis epilog yang menarik di akhir cerita (happy ending, sad ending, atau menggantung)
Beberapa poin diatas sudah cukup mewakili unsur-unsur dalam membuat novel fiksi. Anda bisa mengembangkannya sendiri dengan berbagai sumber referensi sesuai genre tulisan yang dibuat. Untuk kerangka cerita harap diperhatikan betul, karena itu merupakan patokan anda ketika akan menulis. Buatlah kerangka umum tulisan anda sesuai dengan genre yang dipilih. Misalkan anda menulis tentang percintaan remaja, maka tentukan latar belakang tempat, alur cerita secara umum (keseluruhan), konflik cerita, dan tentukan sudut pandang untuk memulai cerita dan mengakhiri sebuah cerita. Komponen tersebut merupakan rangkaian dalam membentuk suatu karya tulis yang terstruktur baik.
Cara Membuat Prolog yang Menarik
prolog merupakan suatu instrumen penting dalam suatu karya tulis. Karena ini menentukan apakah pembaca lanjut atau berhenti membaca tulisan anda. Hindarilah penulisan prolog yang klise dan tidak memberikan elemen kejutan didalamnya.
Memberikan unsur flashback dalam prolog bisa menjadi alternatif dalam membangun cerita utama anda, selain itu langsung menggambarkan suatu konflik, atau suatu peristiwa juga bisa membuat pembaca penasaran. Poin terpenting yang harus diperhatikan dalam membuat prolog antara lain :
1. Gaya bahasa harus mengalir, agar pembaca ikut hanyut dalam suasana cerita
2. Terlalu banyak dialog dalam prolog cenderung membuat pembaca jenuh.
3. Jika tokoh utama terdapat dalam prolog, jangan terlalu digambarkan secara penuh dalam prolog.
Kalau saya pribadi sih dalam membuat suatu prolog, saya usahakan agar pembaca seakan-akan sedang menonton sebuah film. Dalam prolog novel The Outsider : Journey to Destiny saya sama sekali tidak memasukkan tokoh utama cerita didalam prolog. Namun lebih membangun konsep dunia didalam cerita tersebut.
Hasilnya dari banyak reviewer yang sudah membaca novel tersebut, mereka mengatakan bahwa membaca prolog OTS seperti melihat suatu alur dalam sebuah film. Beberapa teman reviewer lainnya juga mengatakan bahwa prolog OTS terlalu panjang, tapi tetap mengalir ceritanya.
Jadi kesimpulan yang ingin saya sampaikan mengenai prolog adalah, buatlah prolog yang unik dan membuat pembaca tertarik mengikuti ceritanya. Banyak saran-saran diluar sana bahwa prolog harus ramping jangan terlalu pendek, dan juga jangan terlalu panjang. Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam menulis prolog, intinya adalah buatlah prolog yang menarik dan relevan dengan isi cerita utama anda. Jangan terpaku harus pendek atau panjang, cukup buat yang menarik dan mengalir okeeyy... ^_^
Membangun alur cerita yang menarik
Plot suatu cerita dalam novel juga memiliki peran penting bagi ketertarikan seorang pembaca. Prolog yang sudah baik harus bisa dieksekusi dengan penulisan plot cerita yang baik juga. Anda bisa membangun plot cerita secara keseluruhan bab per bab, atau secara rinci masing-masing bab. Untuk lebih mudahnya buatlah sketsa kasar plot cerita yang anda inginkan, lalu setelah itu buat alur-alur cerita pembangun di tiap-tiap bab.
*Contohnya : Bab 1 cerita tentang keadaan tokoh utama ketika menjadi mahasiswa baru.
Anda bisa membuat simpul alur pembangun cerita dari konsep utama bab yang anda buat tersebut, misalkan konflik batin tokoh utama menjadi mahasiswa baru, atau bisa juga menggambarkan ketakutan si tokoh utama dalam menjalankan ospek perdana kampus, bagaimana dia berbaur dengan mahasiswa lainnya, dan sebagainya. Dari alur diatas anda juga bisa memunculkan tokoh-tokoh penyokong cerita, misalnya menghadirkan teman bagi si tokoh utama, atau mempertemukan dengan gadis yang disukai sang tokoh utama.
Memberikan Epilog Berkesan Bagi Pembaca
Harus ada akhir dari sebuah cerita, oleh sebab itu buatlah sebuah akhir yang benar-benar menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca. Seperti yang sudah disinggung diatas, sebuah epilog memiliki 3 sudut pandang yang berbeda, happy ending, sad ending, atau menggantung. Masing-masing ending memiliki kesan tersendiri bagi para pembaca.Kalau saya pribadi sih lebih senang dengan ending yang menggantung atau yang sedih, karena akan ada banyak emosi yang bermain disana Namun tetap saja keseluruhan cerita idealnya dibuat secara happy ending. Epilog yang anda buat diakhir cerita juga harus relevan dengan alur cerita sebelumnya, terutama ketika konflik berakhir.
Wah bagus sekali. Suka deh,
BalasHapusKeren min.
BalasHapus