Tips Membuat Novel Fiksi (1)

Ulasan Sebelum Memulai Membuat Novel Fiksi

menulis novel

Saat ini jumlah pertumbuhan jumlah penulis fiksi jauh lebih berkembang dari tahun-tahun sebelumnya. Dari angka pertumbuhan itu ternyata masih banyak juga orang yang bingung untuk membuat novel fiksi. Ada banyak alasan kenapa banyak penulis fiksi baru yang bermunculan saat ini, faktornya antara lain :


- Banyak terdapat ragam media untuk menulis saat ini, seperti web-blog, sosial media, dan lain sebagainya. Wordpress maupun blogspot saat ini masih menjadi wadah bagi para penulis untuk menyalurkan ide tulisan mereka, selain itu juga ada platform website penulis berbasis blog semacam wattpad yang saat ini cukup banyak peminatnya.

- Banyaknya komunitas-komunitas buku yang hadir saat ini.
*Keberadaan website seperti goodread, kaskus, dan web social bookmarking tentu menambah wadah bagi para penulis amatir maupun profesional untuk berbagi ide dan saling menginspirasi satu sama lain.

- Banyaknya sumber penghasilan yang didapat oleh para penulis

* Jaman dulu seorang penulis hanya mendapatkan penghasilan dari menjual buku karyanya saja (itu juga kalo diterima sama penerbit.) Sekarang justru lebih beragam lagi, para penulis bisa saja mengembangkan karyanya dalam bentuk web-blog, menjadi content writer, menerbitkan buku sendiri, atau bahkan menjadi profesional freelancer.
 
Walaupun jumlah penulis baru saat ini menjamur dimana-mana, namun ternyata masih banyak penulis yang kesulitan untuk memulai suatu karya novel. Dari beberapa forum yang saya ikuti, ada beberapa hal mendasar yang sering menjadi penghambat bagi para newbie ini hehehe (saya juga newbie sih -lol-)

Faktor penghambat bagi para penulis baru antara lain :


1. Sudah memiliki ide serta alur yang baku untuk ditulis namun bingung menulisnya seperti apa
2. Bingung menentukan nama tokoh, nama tempat, nama gadget, dan istilah lainnya dalam novel fiksi yang dibuat.
3. Bingung membuat opening yang bagus, dan ending yang bagus
4. Bagi penulis genre fantasy biasanya bingung untuk world building, races building, dan menggabungkan semua itu dalam suatu bentuk cerita novel fiksi.
5. Mengalami kebuntuan ditengah-tengah penulisan novel.

Itulah tadi 5 hambatan yang sering saya lihat di beberapa komunitas penulis yang pernah saya lihat sebelumnya. Oke sebagai sesama newbie saya akan coba menjawab 5 hambatan diatas sesuai kapasitas saya sebagai seorang newbie juga hehehehe :

1. Untuk hambatan poin pertama biasanya terjadi karena si penulis belum terbiasa membuat suatu opening dalam suatu cerita, semacam belum terbiasa untuk memulai suatu tulisan sih sebenarnya.

 *Kalau saya pribadi sih mengatasi hambatan ini biasanya banyak-banyak menulis opening dalam berbagai versi, buatlah minimal 5 opening kasar lalu lihat diantaranya mana yang terbaik dari kelima opening tersebut, seandainya dari kelima itu dirasa masih kurang baik, carilah poin-poin menarik dari kelima opening kasar yang telah anda buat. Dari poin-poin menarik tersebut akan ketemu benang merahnya, atau minimal anda akan mendapatkan ide baru lagi untuk membuat suatu opening yang dirasa pas untuk novel fiksi anda

2. Nah untuk poin yang kedua ini saya juga sempet mengalaminya juga, kebetulan novel indie  saya genrenya action adventure, dan melibatkan banyak nama tokoh, nama tempat, nama gadget, serta istilah asing lainnya. Bagi saya yang masih newbie tentu elemen-elemen diatas banyak sekali menguras pikiran dan waktu, namun ternyata dari banyak trial-eror akhirnya saya bisa temukan cara mudah untuk masalah ini :

* Untuk penamaan karakter tokoh saya sih biasanya menggunakan name generator, atau fantasy name generator bagi anda yang bergenre fantasi. Sedangkan untuk tempat, gadget, dan istilah saya biasanya lihat dari referensi film, games, komik, dan lain sebagainya, lalu saya ganti dengan istilah saya sendiri. Banyak sekali inspirasi nama tempat yang bisa kita dapatkan dari internet, yang terpenting adalah tentukan dahulu konsep tempatnya seperti apa.

Contohnya di novel outsider series yang saya buat, saya ingin memiliki suatu tempat latihan ekstrim yang dengan konsep air sebagai instrumen utamanya, saya mencarinya di website wikipedia dan dari situ banyak sekali referensi nama yang bisa saya jadikan acuan.  Akhirnya saya memilih nama "Aquaduct" karena saya anggap mewakili konsep tempat yang saya buat, walaupun didalam cerita tempatnya bukan tentang sistem pengairan.

menulis cerita
 

3. Poin  ketiga ini sebenarnya bisa juga diatasi dengan cara  pertama diatas tadi. Namun intinya untuk opening adalah bagaimana kita membuat suatu prolog cerita yang membuat pembaca itu hanyut sejenak dengan cerita novelnya, poin utama dalam opening adalah membangun penasaran dan ketertarikan pembaca agar mau membuka lembar berikutnya.


 *Lalu bagaimana cara agar pembaca penasaran???


-cara paling ampuh buat saya adalah dengan memperbanyak referensi sesuai dengan genre yang kita ambil. Anda bisa memakai teknik flashback diawal dahulu untuk membangun konsep cerita di bab pertama, atau sebaliknya juga bisa. Kalau untuk genre romance menurut saya sih idealnya jangan langsung to the point ke masalah percintaannya, sisipkan dahulu unsur-unsur pembangunnya misalnya kegalauan tokoh utama menghadapi masa sekolah, atau membangun si tokoh utama dengan elemen broken home, dan lain sebagainya.

*Khusus untuk ending buat saya sih lebih mudah lagi, tentukan terlebih dahulu mau happy ending, sad ending, atau menggantung. Apapun pilihannya harus disesuaikan dengan konsep novel fiksi yang anda buat, sebagai contoh jika anda menulis novel berseri tentu ending menggantung wajib dibuat agar pembaca minimal penasaran untuk seri selanjutnya. Tapi kalau saya sih lebih suka dengan style sad ending karena bagi saya mematikan/ menghilangkan karakter ikonik di suatu cerita merupakan turning poin untuk menguras emosi pembaca.

membuat cerita
 

4. Hampir sama dengan jawaban di point kedua diatas, namun saya tambahkan sedikit bahwa untuk genre fantasy memang agak sedikit ribet secara keseluruhan, anda harus benar-benar tahu konsep keseluruhan cerita yang ingin anda buat. Fantasy name generator merupakan website yang bisa anda gunakan untuk mendapatkan banyak referensi nama disana.


*Untuk info tambahan bahwa dalam novel genre fantasy faktor world building sangat dominan sekali, karena itu akan menjelaskan kepada pembaca konsep dunianya seperti apa, apakah jaman kerajaan, atau jaman pertengahan, atau jaman mesin uap, dan lain sebagainya. Konsep pembentukan politik, hukum, dan ekonomi menjadi faktor utama dalam world building novel fantasi. Jadi persiapkan referensi sebanyak-banyaknya ya hehehhe...^_^

5. Buntu dalam meneruskan novel fiksi biasanya terjadi karena kurangnya referensi data dalam penulisan cerita, kurangnya baca buku sehingga membuat tulisan menjadi kaku (saya juga masih kaku sih wkwkkw), dan hilangnya mood menulis karena faktor-faktor eksternal (misalkan waktu nulis yang berkurang, writer's block, dan lain sebagainya)


 *Sebelum menulis sebuah novel, harap diingat bahwa novel itu suatu karya tulis yang melibatkan banyak struktur kalimat didalamnya, kurang lebih sekitar 10.000-100.000 kata didalamnya (bahkan bisa lebih). Itu artinya kita benar-benar harus menyiapkan energi untuk menyelesaikannya. 


*Cara untuk menyelesaikan dengan mudah dan enjoy adalah dengan menyicilnya secara bertahap. Tetaplah menulis dalam keadaan apapun, walaupun hasilnya kurang bagus biarkan saja, karena nanti ketika semua chapter sudah berhasil diselesaikan, kita akan mengedit lagi satu-persatu dari awal untuk menentukan komposisi yang pas sebelum di publish. Jadi intinya tetaplah menulis apapun kondisinya.... ^_^


* Cara terakhir yang sering saya lakukan untuk membangkitkan gairah nulis adalah dengan mendengarkan lagu-lagu instrumen atau lagu pembangkit semangat lainnya. Cara ini buat saya cukup ampuh untuk memulai kembali tulisan yang sempat terbengkalai.


menulis

 

Tahap Awal Membuat Novel Fiksi 

Agar proses berjalan dengan mudah dan terarah, ada baiknya membuat persiapan terlebih dahulu. Secara umum ada beberapa tahapan awal dalam membuat novel fiksi :

1. Buat kerangka cerita sebelum menulis
* kerangka disini buatlah secara simpel namun menyeluruh. Tentukan dulu latar belakang tempat, karakter tokohnya seperti apa baik yang protagonis maupun yang antagonis. Selain itu dalam membuat kerangka ini hal terpenting yang harus menjadi landasannya adalah, konsep cerita utamanya seperti apa.


Contohnya jika anda menulis romance, tentukan inti ceritanya seperti apa. Apakah tentang cinta segitiga antar tokoh, atau cinta terlarang, atau yang lagi ngetren sekarang ini mengenai cinta berbeda keyakinan. Landasan tersebut merupakan inti dalam membangun cerita anda untuk penulisan nanti. Jadi tentukan dulu ya konsep ceritanya seperti apa... (ga usah detail, cukup secara menyeluruh aja,karena detail akan dibuat dibagian isi novel)

2. Miliki database tokoh yang anda buat

 Tujuannya adalah agar anda tidak kesulitan dalam mengembangkan atau mendeskripsikan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita novel anda. Buat saja gambaran umumnya terlebih dahulu, lalu simpan semua data-data tersebut, agar nanti bisa digunakan lagi ketika mengalami kebuntuan dalam menulis alur.

3. Tentukan alur cerita secara menyeluruh (alur maju, mundur, atau maju mundur kaya undur")
Ingat menulis novel itu bukan suatu pekerjaan yang cepat selesainya, jadi agar mempermudah proses penulisan buat alur dalam setiap bab agar saling terhubung satu sama lain dengan baik. Untuk tahap mudahnya biasanya buat terlebih dahulu sketsa kasar dari masing-masing bab dalam cerita novelnya
membuat novel

* Bab merupakan elemen penting dalam menyusun sebuah alur, itu sebabnya tentukan dulu konsep setiap babnya seperti apa, dan harus bisa saling terhubung satu dengan lainnya ya...
*kalau saya sih biasanya membuat alur tidak langsung keseluruhan bab, karena ketika sudah mulai menulis seringkali muncul ide-ide spontan yang lebih seru. Jadi kalau saya lebih condong untuk membuat bab tidak langsung menyeluruh tapi step-by-step.
*Untuk info lainnya nih ya, kadang ketika kita sedang membuat bab 1 atau bab 2, justru ide penulisan yang muncul malah untuk bab 7 atau bab diatas itu hehehe. Kalau anda mengalami hal seperti itu langsung saja buat bab yang ada di kepala anda, masalah nanti menghubungkannya seperti apa belakangan.
*Terkadang juga kita harus membuat suatu bab yang tidak kita senangi tapi itu berguna untuk menghubungkan ke bab selanjutnya. Buatlah bab penghubung yang kurang anda senangi itu sebaik mungkin karena itu merupakan jembatan untuk membangun cerita anda selanjutnya.


4. Setiap persiapan diatas sudah anda miliki, poin terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah dengan langsung memulai penulisan. Terlalu berkutat dalam pendataan, serta konsep membuat tulisan tidak kunjung selesai (gimana mau selesai dibuat aja engga wkwkwk)


 * Tentuin dulu berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mengumpulkan serta mengkonsep sebuah cerita. Apakah 3 hari, atau seminggu atau bahkan sebulan. Kalau saya sih dalam membuat pondasi suatu cerita biasanya membutuhkan waktu paling lama seminggu ^_^

Jadi rangkuman tahapan diatas adalah, buat kerangka pondasi - terus karakter masing-masing tokoh - terus alur ceritanya (termasuk pembukaan, penutupan, klimaks, bab penghubung, dll) - terus langsung di tulis deh.... 

menulis buku
 

Sebenarnya tanpa cara-cara diatas bisa aja sih untuk memulai suatu tulisan, intinya sih langsung ditulis setiap ide yang kita punya. Tapi kadang akan menemui kendala ketika sudah berada ditengah penulisan, karena kurangnya referensi akibat tidak adanya database story building. Dengan persiapan yang cukup, kita bisa menyelesaikan setiap tulisan dengan mudah dan mengalir. Tapi ingat ya jangan terlalu lama berkutat dengan konsep cerita, buat semudah mungkin terus langsung take action.... ^_^